Bau Nyale : Event Mengingat Figur Gumi Sasak Lombok
"Wahai ayahanda dan ibunda. Semua pangeran dan rakyat yang aku cintai. Hari ini aku telah menetapkan bahwa diriku adalah untuk kalian semua. Aku tidak dapat memilih satu di antara pangeran yang ada di hadapanku." Sang puteri yang membelakangi lautan dengan kaki bertumpu pada sebuah batu langsung melompat ke lautan. Takdir telah mengubah sang Puteri berparas cantik jelita itu menjelma menjadi cacing laut. Masyarakat sasak Lombok menyebut jelmaan itu nyale. Dialog di atas bukanlah script sinetron atau drama panggung. Dialog di atas diyakini sebagai kata-kata terakhir sosok seorang puteri cantik jelita dan puteri pujaan yang mementingkan orang banyak. Puteri Mandalika namanya, berasal dari kerajaan Tonjeng Beru. Kecantikannya begitu tersohor ke berbagai penjuru negeri. para pangeran berlomba-lomba ingin mendapatkan cintanya dan mempersuntingnya. Jika Dewa Ketampanan mitologi yunani, Narkissos, tidak memilih seorang wanita yang mencintainya. Hingga pada akhirnya Dewi Nemessis...