Menelusuri Kedamaian di Desa Penglipuran, Bali
Saya sangat
percaya bahwa - tempat yang di dalamnya terdapat
religious sense yang kuat, maka akan terasa kedamaian di dalamnya.-
Tulisan
saya kali ini merupakan perjalanan singkat saya di pulau Dewata, Bali. Namun, tidak
seperti perjalanan liburan yang biasa saya lakukkan. Perjalanan kali ini dalam
rangka tugas dari kantor. Tetapi, dalam tugas kali ini saya menyempatkan diri
untuk mengunjungi tempat wisata yang ada di pulau para dewa dengan mayoritas
agama Hindu ini.
where to go? |
Pilihan
kunjungan saya kali ini menuju desa Penglipuran salah satu desa wisata unik
yang ada di Kabupaten Bangli, provinsi Bali. Suasana sejuk dengan kondisi Bali
yang khas mengiringi perjalanan saya ke desa berbasis masyarakat dan membutuhkan
waktu selama dua jam dari Padang bay ke desa yang telah ditetapkan sebagai desa
wisata pada tahun 1995 oleh pemerintah kabupaten Bangli ini.
Desa ini
berada pada 700 mpdl sehingga suhu udara di desa ini begitu sejuk dan nyaman.
Ketika sampai di desa ini, suasana tentram dan damai sudah bisa dirasakan.
Sambutan hangat dari pihak pengelola sudah terasa semangat kekeluargaannya.
Saya tidak perlu untuk membeli tiket masuk untuk menyelami kedamaian yang ada
di desa adat ini. Kepercayaan akan keberadaan Tuhan tergambar dengan sangat
unik dan dalam. Mereka sangat menjunjung tinggi para luluhur mereka, terbukti
masyarakat desa Penglipuran memiliki penataan desa khas Bali. Setiap rumah
memiliki angkul-angkul yang semistris dan ukurannya sama semua.
Angkul-angkul Simetris |
Terdapat 75
angkul-angkul pada desa yang luasnya sekitar 112 hektar ini. Pada setiap
angkul-angkul terdapat keterangan nama Kepala keluarga (KK) dan anggota
keluarga yang mendiami rumah tersebut. Hal ini sebagai identitas penting sebuah
rumah yang memiliki penghuni. Terdapat 250 KK mendiami desa ini. Sedangkan,
sebanyak tujuh undukkan dengan masing-masing undukan memilki panjang sekitar 10
meter. Di depan rumah masing-masing warga sudah tersedia tempat sampah dengan
pemilhan jenis sampah yang ada (Organik dan Non-organik). Kerapian dan
kebersihan desa yang tercipta dari kesadaran masyarakat desa membuat suasana
tempat ini semakin damai dan tentram.
Salah satu Angkul-angkul |
Sign KK |
Selain bisa
menikmati kerapian dan kebersihan desa adat ini, kita juga bisa melihat ke
khusukan warga desa dalam melaksanakan ritual agama di Pura yang ada di kawasan
desa. Sedangkan, pada bagian samping Pura, terdapat hutan bambu yang tentu saja
sangat bagus.
Sesuatu yang
dikelola dengan baik dan masyarakat di dalamnya mendukung dan memiliki
kesadaran yang tinggi terhadap potensi yang dimiliki maka akan tercipta
pengembangan yang berkelanjutan. Apabila ini telah dibangun, maka akan
berdampak kepada perkembangan perekonomian dan pariwisata di daerah tersebut.
Kedamaian |
Comments
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung di blog saya