Dia adalah cahaya.
Aku melihatnya pertama kali ketika dia duduk di meja menyambut kedatangan kami yang kala itu merasa tertindih karena beban yang berton-ton beratnya,tapi semua terasa segar kembali karena senyumnya menyambut dengan indah, senyumnya kala itu bukan seperti senyum-senyum biasa yang aku lihat di Hotel ketika aku mulai masuk untuk check-in,senyumnya berbeda,senyumnya tak sama,,,oohhh aku seolah tak mau beranjak ketempat dimana kami sudah berkumpul mendengarkan obrolan-obrolan selamat datang dari meraka yang di dalam sana serius menyambut kami secara massal,ya aku merasa special karena dia menyambutku dengan hangat,yang membuat suasana dingin petang itu tak terasa olehku,meski udara dingin itu masuk melalui pori-pori mungilku dan menusuk tulang-tulang ku. Dia sangat indah,tak bisa terungkapkan dengan kata-kata biasa,dia seperti cahaya yang bersinar di kala bulan bersinar saat petang,cahaya yang menghangatkan ketika dingin mulai menerpa. Aku tidak pernah mengatakan apa-apa ketika m...