Entahlah.

Lihat saja gambar yang kamu pajang di dinding yang berada tepat di tempat tidurmu itu...
aku berimajinasi,ketika kamu menuju meja saji dengan sesekali mengeluarkan kalimat dengan teman yang ada di belakangmu,kamu tersenyum sesekali berekspresi dengan sejuta persepsi dariku..
aku tahu,kamu sudah mulai menikmati hari itu,ketika tanganmu terancung saat mereka meminta kamu meluapkan rasa keingintahuanmu dan sesekali tentang apa yang kamu miliki,kamu tidak bercerita tidak pula berorasi seperti pendemo muda itu.
Kamu lihat saja gambar yang ada di kamera itu,saat kamu rindu cerita itu pun akan kembali dan atau kamu lihat saja apa yang ada di jarimu atau bahkan di lehermu,dan aku juga pernah memberikan sesuatu di dadamu yang bisa kamu kenang ketika aku telah jauh darimu.
Ingat tidak obrolan singkat kita di depan pintu utama itu?kamu tampak malu-malu dan aku pun mencoba merayu,bukan untuk mengambil hatimu tapi untuk membuat cerita itu semakin terkenang sampai saat nanti,aku dan kamu. Aku membuat orang-orang itu cemburu,bahkan dedaunan terjatuh karena angin tak mampu menahan rasa cemburu.

Ingat saja aku ketika kita berjabat tangan dan mulai bercerita tentang mimpi-mimpi itu.
Aku dan kamu .

Comments

Popular posts from this blog

Masjid Jami Saleh Hambali Perkuat Keislaman di Bengkel

Tiga Spot Camping Seru di Sembalun

Menikmati Serunya Snorkeling di Gili Petelu