Flash back
Setelah di nyatakan keluar dari sekolah yang pada saat itu masih
menjadi sekolah rintisan nasional (sekarang sudah berstandar
nasional).Pikiran mulai kacau dengan kalimat-kalimat dari temanku yang
sudah menentukan mau sekolah dengan level selanjutnya kemana,saya hanya
terdiam dan mengiakan ketika salah satu dari mereka bertanya tentang
sekolah yang mereka jadikan panutan itu.
Hanya saja saat itu aku tidak mau terlalu larut dengan obrolan-obrolan dari celotehan saat remaja itu sehingga,kekacuan itu segera menetas menjadi sebuah rencana baru dalam hidupku.
Aku memilih untuk fokus mengurus diri ku sendiri di mana saat itu guru TU dari sekolahku yang baru,yang tak lain adalah kakak iparku,sudah mulai mendesak,untuk cepat-cepat mengurus syarat-syarat masuk di sekolah baruku.
september,19
Semua sudah di selesaikan dan sampai pada akhirnya saya sudah resmi menjadi anak didik di Sekolah Kejuruan Negeri yang memang menjadi salah satu sekolah idamanku pada saat itu.aku sudah mulai memilih tempat duduk yang nyaman bagiku,bangku deret sebelah barat nomer dua menjadi saf pilihan yang meyakinku menjadi tempat yang paling nyaman untuk memperhatikan white board dan mendengar guru pada saat memelodikan isi buku mata pelajaran dengan kalimat dan intonasi yang mungkin akan membuat bosan dan bahkan menikmati seperti alunan musik pop kesukaanku.
"ogok?"panggil temanku
"ria,sekolah di sini juga",kalimat yang terlempar,seolah-olah saya saja yang berhak masuk di sekolah itu
"ya,kamu duduk dimana?"
"di sana" sambil menunjuk bangku idamanku itu.
september,29
Saat itu saya berjalan menuju tempat biasaa tangan kanan 90 derajat terangkat dengan pandangan fokus pada kejauhaan dan kemudian tersenyum apabila muncul menyapaku dengan flat kuning yang biasa menjadi carteran siswa setiap pagi dan siang hari ketika pulang dari sekolah, dan angkot kesayangan itu sudah siap dan tidak harus bertanya tujuan saya kemana karena mereka lebih paham ketika melihat seragam yang saya pakai.
sebelum mulai dengan sikap sigap dari jauh saya melihat bebrapa orang dengan baju seragam olah raga seperti kecapekaan,yang tidak asing bagiku,dan sungguh di antara mereka ada seseorang yang tidak pernah hilang dari pikiranku,semakin dekat dan semakin meyakinku,dan dia tertulis di dalam SURAT dan menjadi cerita yang takkan pernah habis..............
bersambung.........
Hanya saja saat itu aku tidak mau terlalu larut dengan obrolan-obrolan dari celotehan saat remaja itu sehingga,kekacuan itu segera menetas menjadi sebuah rencana baru dalam hidupku.
Aku memilih untuk fokus mengurus diri ku sendiri di mana saat itu guru TU dari sekolahku yang baru,yang tak lain adalah kakak iparku,sudah mulai mendesak,untuk cepat-cepat mengurus syarat-syarat masuk di sekolah baruku.
september,19
Semua sudah di selesaikan dan sampai pada akhirnya saya sudah resmi menjadi anak didik di Sekolah Kejuruan Negeri yang memang menjadi salah satu sekolah idamanku pada saat itu.aku sudah mulai memilih tempat duduk yang nyaman bagiku,bangku deret sebelah barat nomer dua menjadi saf pilihan yang meyakinku menjadi tempat yang paling nyaman untuk memperhatikan white board dan mendengar guru pada saat memelodikan isi buku mata pelajaran dengan kalimat dan intonasi yang mungkin akan membuat bosan dan bahkan menikmati seperti alunan musik pop kesukaanku.
"ogok?"panggil temanku
"ria,sekolah di sini juga",kalimat yang terlempar,seolah-olah saya saja yang berhak masuk di sekolah itu
"ya,kamu duduk dimana?"
"di sana" sambil menunjuk bangku idamanku itu.
september,29
Saat itu saya berjalan menuju tempat biasaa tangan kanan 90 derajat terangkat dengan pandangan fokus pada kejauhaan dan kemudian tersenyum apabila muncul menyapaku dengan flat kuning yang biasa menjadi carteran siswa setiap pagi dan siang hari ketika pulang dari sekolah, dan angkot kesayangan itu sudah siap dan tidak harus bertanya tujuan saya kemana karena mereka lebih paham ketika melihat seragam yang saya pakai.
sebelum mulai dengan sikap sigap dari jauh saya melihat bebrapa orang dengan baju seragam olah raga seperti kecapekaan,yang tidak asing bagiku,dan sungguh di antara mereka ada seseorang yang tidak pernah hilang dari pikiranku,semakin dekat dan semakin meyakinku,dan dia tertulis di dalam SURAT dan menjadi cerita yang takkan pernah habis..............
bersambung.........
kayaknya baru mw dikisahkan cerita masa lalu penguat memori,,, entah sepertinya flash back kehidupan sampai sesukses sekarang kayaknya
ReplyDeleteya sista,kisah bersama,besok di lanjutkan kembali ceritanya,thanks gehh sudah mampir,,:)
ReplyDelete