SAU Bandung, Think Locally and Act Globally

Kunjungan Pada Februari, 2012
Kota  kembang Bandung merupakan salah satu tempat bersejarah dan merupakan saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam melawan penjajah dulu. Bangunan-bangunan peninggalan zaman kemerdekaan terjaga dengan baik dan utuh. Museum kemerdekaan pun siap memberikan edukasi mengenai perjuangan pahlawan kemerdekaan yang sangat gigih merebut kemerdekaan Indonesia. Selain itu, kejayaan Indonesia sebagai negara yang berdaulat tergambar jelas di kota ini.

Selain itu, Kota Bandung juga memberikan tampilan life style yang sering kali menjadi sebuah trend di kota-kota lainnya. terlebih gaya berpakaian (fashion) dan tentu saja group  musik yang digila-gilain oleh remaja bahkan pemuda banyak lahir dari kota ini . Bandung bisa dibilang menjadi kiblat berbelanja pakaian dengan harga miring namun tetap fashionable. Cloth store yang ada di bandung merupakan toko baju dengan brand mereka sendiri dan hal itu merupakan sesuatu yang sangat istimewa dan kreatif. Tidak salah, julukan paris van java merupakan “brand” yang tepat untuk kota yang beretnis sunda ini. 

Penampilan Seni Tari dan Musik Tradisional Angklung
komunitas pemuda-pemuda kreatif baik di bidang Lingkungan, bisnis dan musik tradisional  banyak sekali dijumpai di daerah ini. komunitas-komunitas tersebut sangat menginspirsi pemuda-pemuda lainnya yang berasal dari provinsi lainnya. hal itu juga beimbas kepada diri saya pribadi. Karena terlalu banyak komunitas maka dalam blog ini saya tidak akan membahas semuanya. Namun, kali ini saya akan membahas terkait sebuah sanggar kesenian alat musik tradisional Bandung yakni angklung. Sanggar itu adalah Saung Angklung Udjo (SAU).
 

SAU merupakan salah satu dari sekian banyak komunitas yang ada di Bandung. Saat pertama kali sampai di gerbang masuk Saung ini, sudah bisa saya rasakan aura kekhasan dari tempat ini. dengan di kelilingi oleh pohon bambu dan Saung yang dibangun dengan material bambu membuat suasana alami lingkungan dan alam yang menyenangkan. 

Anak-anak dan Remaja Berperan Memainkan Angklung
Kedatanagan saya ke Saung Angklung Udjo ini sebelumnya telah dijadwalkan oleh panitia dari salah satu program kepemudaan yang saya ikuti. Sebelum menonton pergelaran angklung di Saung yang memiliki panggung khusus ini, kami panitia memberikan penjelasan terkait dengan keberadaan SAU yang telah berdiri sekitar tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena dan Istrinya Uum Sumiati ini. pertama kali saya berkunjung ke sanggar seni khas musik tradisional etnis sunda ini pada Februari, 2012 lalu.ketika mendatanginya untuk kedua kalinya tentu saya sangat bahagia dan seolah-olah harmoni yang telah tedengar dulu kembali tergiang-giang kembali di telinga. 

SAU bisa dibilang sebagai tempat belajar instrumen bambu yang paling efektif. Karena, berbagai macam alat musik dari bambu tersedia disini, seperti : Angklung, Arumba, Calung dll. Namun, kedatanagan saya kemari khusus belajar instrumen musik tradisional angklung. Hal itu membuat saya sangat excited berkunjung ke tempat ini. pergelaran musik angklung ini biasanya dimainkan oleh anak-anak dan pemuda kreatif bandung yang merupakan bagian dari SAU. Selain musik tradisional angklung, SAU juga menampilkan tarian tradisional sunda yakni Jaipong yang ditampilkan oleh anak-anak yang begitu terlatih melakukan gerakan tarian tersebut.

Pada saat kedatangan saya ke tempat ini, ternyata bukan hanya kelompok kami saja. Tapi, tamu dari berbagai macam negara datang dan menyaksikan pergelaran musik khas sunda dengan harmoni yang menentramkan hati ini. 


Mempraktikan Main Angklung
Setelah puas bermain angklung, saya mengunjungi gallery yang menyediakan oleh-oleh khas bandung yang material pembuatannya mengunakan bambu dan pastinya membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Menyenangkan sekali bukan?  Jadi, buat anda yang memiliki komunitas kesenian tradisional di daerah atau lingkungan sekitar anda tetap kenapa tidak untuk selalu kita jaga dan lestarikan. Mempelajari dan mengetahui kebudayaan kita merupakan cara bijak untuk melestarikannya. Tradisional bukan berarti tidak menjual, namun dengan terus diperkenalkan dan dijaga kelestariannya maka hal yang berkaitan dengan tradisional pun mampu menginternasional. Think locally and Act Globally.


Angklung Yang Ada di Ruang Gallery

Comments

Popular posts from this blog

Masjid Jami Saleh Hambali Perkuat Keislaman di Bengkel

Tiga Spot Camping Seru di Sembalun

Menikmati Serunya Snorkeling di Gili Petelu