Lombok: Maulid Nabi Ajang Silaturahmi

Peringatan Maulid/Kelahiran Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1437 memang telah kita sama-sama rayakan. Sebagai daerah yang terkenal dengan pulau seribu masjid, Di Lombok Sendiri peringatan tersebut menjadi salah satu momentum untuk mempererat silaturahmi antar keluarga, teman dan masyarakat. Hal yang jarang sekali dilakukan, terlebih dengan kondisi masyarakat yang saat ini sibuk dengan pekerjaan ataupun kegiatan lainnya. sehingga, untuk berada di kehidupan sosial dan bermasyarakat sudah jarang dilakukan. Sekarang saya ingin mengajak untuk menelusuri kegiatan sakral yang dilakukan oleh masyarakat sasak Lombok dalam memperingati Kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. 

Dzikir dan Doa 

Perayaan-perayaan seperti dzikir dan doa bersama telah menjadi tradisi sejak lama. Mengundang kerabat dengan mensuguhkan hidangan berupa makanan dengan berbagai macam lauk khas sasak dan jajanan tradisional. Hindangan ini biasa disebut "Pesajiq". Mereka telah mempersiapkan jauh-jauh hari sebelum perayaan tiba. Ketika perayaan telah tiba, masing-masing membawa pesajiq ke Masjid tempat mereka akan melaksanakan perayaan. Biasanya, masyarakat melaksanakan Dzikir dan Doa di Masjid desa setempat. Para tamu seperti Tokoh Agama, Tokoh Adat, Penglinsir, Sanak baik Bini maupun laki dan masyarakat baik dari desa setempat maupun desa lainnya hadir bersama. Mereka berdoa, bersyukur dan berbagi dalam kebersamaan. 
Mereka mendoakan Nabi Besar Muhammad SAW, mengulas kembali sejarah tentang nabi Muhammad SAW. Mengulas kembali sejarah Tanggal 12 Rabiul Awal yang tentu memiliki pesan religi dan moral yang sangat penting untuk diingat dan diterapkan sebagai umat pengikut nabi Muhammad SAW. Mereka mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan dan berbagi kepada masyarakat lainnya.
Khitanan

Khitanan hukumnya wajib bagi umat Islam, karena meupakan salah satu syarat sah mendirikan shalat. Biasanya anak laki-laki di khitan pada saat mereka berusia dua tahun. Salah satu adat disalah satu desa di Lombok adalah melaksanakan khitanan pada saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. di desa Penggendong, Kelurahan Prapen, Praya, Lombok Tengah misalnya, setiap perayaan maulid mereka ramaikan bersamaan dengan acara khitanan.
Namun, ada yang unik dengan tata cara perayaan khitanan ini. Adat yang telah berlangsung sejak lama ini, menjadi sebuah rangkaian yang memiliki filosopi akan masyarat sasak Lombok yang bersahaja dan menjunjung tinggi nilai keislaman mereka. Apabila dalam suatu keluarga memiliki anggota keluarga yakni anak berusia dua tahun. Maka, anak itu akan menjadi salah satu kandidat yang akan dikhitan di desa tersebut. Keluarga pun telah menyiapkan jauh-jauh hari terkait perayaan ini. 

Sebelum anak tersebut dikhitan mereka akan dibawa terlebih dahulu ke "orang pintar" untuk didoakan agar pada saat anak tersebut dikhitan tidak takut atau menanggis. Sehari sebelumnya, keluarga akan mengadakan acara dzikir dan doa bersama dengan kerabat dan masyarakat desa setempat. Berbagai jenis hidangan disajikan, baik makanan khas maupun jajanan lokal yang mengenyangkan. Pada saat hari perayaan, anak tersebut di arak keliling dari satu desa ke desa lainnya. Anak-anak itu di arak dengan menunggangi kuda-kudaan yang disebut jaran kamput. Anak yang akan di khitan ditemani oleh anak lainnya di belakang yang disebut praja. Anak-anak tersebut memakai pakaian tradisional sasak dengan irangan musik tradisional kelentang sasak. setelah menjadi tontonan yang menyenangkan untuk masyarakat, lalu anak-anak kembali ke rumah masing-masing untuk diadakan prosesi khitanan. Tidak ada lagi perayaan setelah itu, karena prosesi sunatan merupakan acara puncak dari perayaan tersebut.











Selain de setiap daerah yang ada di Lombok memiliki kawasan wisata yang Indah seperti Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno serta Gili lainnya. Lombok juga memiliki budaya dan adat yang khas di setiap daerah yang kita kunjungi. Adat merupakan menjadi aturan tidak tertulis yang paling besar pengaruhnya di kehidupan sosial bermasyarkat di pulau seribu masjid ini.
Tanggal 12 Rabiul Awal merupakan kelahiran umat Allah SWT yang paling terbaik sehingga Beliau diangkat sebagai rasul. Dengan diangkatnya Beliau sebagai rasul , maka kita dilahirkan menjadi pengikutnya. Nikmat yang paling besar  adalah dengan menjadi pengikutnya kita terlahir dalam agama islam. Selain itu, pada tanggal 12 Rabiul Awal Nabi Muhammad diberikan izin Allah SWT untuk hijrah dari kota Mekkah menuju Madinah. Mengingat pada saat itu rintangan yang dihadapi sangatlah besar. Sebagai pengikutnya, hijrah juga merupakan hal yang patut kita lakukan sebagai cara mengambil hikmah Maulid Nabi yakni mengintrospeksi diri sendiri. Menjadi umat yang lebih baik dan bermanfaat untuk banyak orang. Tanggal 12 Rabiul Awal merupakan saat dimana para umat manusia merasa kehilangan sosok umat Allah SWT yang terbaik. Semua berduka karena ditinggalkan oleh nabi Muhammad SAW. Dikutip dari Renungan yang disampaikan oleh TGH. M. Malik BA.

Comments

  1. baru tau ada sebutan : pulau seribu masjid

    lalu khitanan kalau anak nya banyak bisa ramai banget dong ya ? haha

    salam,
    http://octalana.blogspot.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung di blog saya

Popular posts from this blog

Masjid Jami Saleh Hambali Perkuat Keislaman di Bengkel

Tiga Spot Camping Seru di Sembalun

Menikmati Serunya Snorkeling di Gili Petelu